Rabu, 20 April 2011

Prinsip dan Syarta Evaluasi Pend.Islam


BAB IV
PRINSIP-PRINSIP DAN SYARAT-SYARAT EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

A.PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PENDIDIKAN.

Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan Islam sebenarnya sama dengan prinsip-prinsip pendidikanpada umumnya. Hanya saja, prinsip evaluasi pendidikan Islam dilandasi oleh nilai-nilai universal ajaran Islam. Adapun prinsip-prinsip evaluasi yang dimaksud adalah :
1. Prinsip kesinambungan (kontinuitas), evaluasi ini tidak hanya dilakukan setahun sekali, atau persemester, tetapi dilakukan secara terus-menerus, mulai dari proses belajar mengajar sambil memperhatikan keadaan anak didiknya, hingga anak didik tersebut tamat dari lembaga sekolah. Dalam ajaran Islam sangat diperhatikan prinsip kontinuitas, karena dengan berpegang pada prinsip ini, keputusan yang diambil oleh seseorang menjadi valid dan stabil sesuai dengan surat al-Fushshilat ayat 30 :
إِنّ الّذِينَ قَالُوا رَبّنَا الُّ ثُمّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَئِكَةُ أَلّ تَخَافُوا وَلَ تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنّةِ الّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhya orang-orang yang mengatakan Tuhan Kami adalah Allah kemudian mereka berpegang teguh dan tetap istiqomah maka Malaikat akan turun danmengatakan janganlah Kamu takut dan bimbang dan berilah kabar gembira dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan buat kamu.”.
Prinsip evaluasi ini diperlukan atas pemikiran bahwa pemberian materi pendidikan pada peserta didik tidak sekaligus, melainkan bertahap dan berproses seiring dengan kemampuan dan perkembangan psikofisik peserta didik. Oleh karena itu, proses evaluasi perlu mengikuti tahapan-tahapantersebut, walaupun masing-masing tahapan tidak dapat dipisahkan. Prinsip ini diisyaratkan dalam Alquran mengenai kasus keharaman khamar dansistem riba yang proses larangannya dilakukan secara betahap namun terus menerus. (Ramayulis, 1994 : 298).
2. Prinsip menyeluruh (komprehensif)
Prinsip yang melihat semua aspek, meliputi kepribadian, ketajaman hapalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerjasama, tanggung jawab dan sebagainya, sesuai dengan Alquran dalam surat Al-zalzalah ayat 7-8 :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرّةٍ شَرّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang berbuat kebaikan sebesar biji dzarrah niscaya akan memperoleh balasan, dan barangsiapa yang berbuat keburukan sebesar biji dzarrah niscaya juga akan memperoleh balasan.”
Prinsip evaluasi ini dilakukan pada semua aspek-aspek kepribadian peserta didik, yaitu aspek intelegensi,  pemahaman,  sikap, kedisiplinan, tanggung jawab,  pengalaman ilmu yang diperoleh (baik pengejawantahannya sebagai hamba Allah, kalifatullah dan waratsatul anbiya’ dan sebagainya. Selain itu, prinsip menyeluruh berlaku untuk seluruh materi pendidikan agama Islam.
3. Prinsip objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. (Rusyan, 1989 : 211). Evaluasi ini dilakukan secara adil, bukan subjektif. Artinya pelaksanaan evaluasi berdasarkan keadaan sesungguhnya dan tidak dicampuri oleh halhal yang bersifat emosional dan irasional. Sikap ini secara tegas dikatakan oleh Rasulullah Saw dengan melarang seorang hakim yang sedang marah untuk memutuskan perkara, sebab hakim semacam ini pikirannya diliputi emosi yang mengakibatkan putusannya tidak objektif dan rasional. Prinsip ini juga ditegaskan oleh dalam surat al- Maidah ayat 8 bahwa seseorang itu harus berlaku adil dalam mengevaluasi sesuatu jangan karena kebencian menjadikan ketidak objektifan evaluasi yang dilakukan :
يَاأَيّهَا الّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوّامِينَ لِِّ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَ يَجْرِمَنّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتّقْوَى وَاتّقُوا الَّ إِنّ الَّ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“ Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang-orang yang menegakkan keadilan dan menjadi saksi bagi keadilan dan janganlah karena kebencianmu kepada suatu kaum menyebabkan kamu tidak berlaku adil. Berlaku adillah karena adil itu akan mendekatkan kamu kepada ketaqwaan. Bertaqwalah kepada Allah , sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu perbuat.”
Contoh dari prinsip ini sebagaimana yang ditegaskan Nabi Muhammad Saw dalam sabdanya : Andaikata Fatimah binti Muhammad itu mencuri niscaya aku tidak segan-segan memotong kedua tangannya.” Demikian pula halnya Umar bin Khattab yang mencambuk anaknya karena ia berbuat zina. Prinsip ini dapat diterapkan bila penyelenggara pendidikan mempunyai sifat-sifat umum , misalnya sifat siddiq (benar atau jujur), ikhlas, amanah, ta’awun (saling tolong -menolong), ramah dan sebagainya.

B. SYARAT-SYARAT EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Syarat-syarat yang dapat digunakan dalam evaluasi pendidikan Islam adalah :
1.Validity, yaitu pelaksanaan tes harus berdasarkan hal-hal yang seharusnya dievaluasi,  yang meliputi seluruh bidang tertentu yang diingini dan diselidiki sehingga tidak hanya mencakup satu bidang saja. Soal soal tes harus memberi gambaran keseluruhan (representatif) dari kesanggupan anak mengenai bidang itu.
2.Reliable, yaitu tes tersebut dapat dipercayai yakni dengan memberikan ketelitian dan keterangan tentang kesanggupan anak didik sesungguhnya, soal yang ditampilkan tidak membawa tafsiran yang bermacam-macam sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik.
3.Efisiensi, yaitu tes yang dilakukan merupakan tes yang mudah administrasinya, penilaian dan interpretasinya (penafsirannya). (Nasution, 1982 : 169). Selain itu, evaluasi yang dilaksanakan harus secara cermat dan tepat pada sasarannya. Sesuai dengan Alquran surat Al- Insyiqoq (84) ayat 8 :  فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا
“ Maka dia akan dievaluasi dengan pengevaluasian yang mudah.”
4. Ta’abbudiyyah dan ikhlas, yaitu evaluasi yang dilakukan dengan penuh ketulusan dan pengabdian kepada Allah Swt.  Apabila prinsip ini dilakukan, maka upaya evaluasi akan membuahkan kesan husnu zhann (prasangka baik) terjadi perbaikan tingkah laku secara positif dan menutupi rahasia-rahasia buruk pada diri seseorang.

Senin, 04 April 2011

Wawasan Dalam Evaluasi Pendidikan.(Soal-Soal)


Latiahan Intlektulitas Mahasiswa dalam Memahami Materi Perkuliahan Ev.Pend.Islam.

1. Ada beberapa keunggulan dan kelemahan tes esai yang secara implisit banyak digunakan oleh para tenaga  
    pendidik di sekolah atau madrasah. Sebutkan keunggulan dan kelemahan tersebut.
2.Buatlah tiga buah soal mata pelajaran apa saja yang setiap soalnya mengukur kemampuan siswa di bidang 
    kognitif pada tingkatan pemahaman, aplikasi dan analisis!
3.Sebutkan Jenis-Jenis Penilaian dan Jelaskan
4.Apa yang anda ketahui tentang validitas tes dan reliabilitas tes serta Apa hubungan kedua konsep tersebut 
    (validitas tes dan reliabilitas tes) dengan evaluasi pendidikan?
5. Dalam melaksanakan evaluasi formatif, seorang pendidik perlu memperhatikan beberapa aspek evaluasi, 
     jelaskan!
6.Jelaskan Perbedaan  Mengetes, Menilai,Mengukur,Mengevaluasi.!

7.Pelaksanaan ujian nasional menuai protes dari berbagai pihak. Jika anda adalah pemegang kebijakan yang 
   berkompeten melaksanakan UN, apa yang akan anda lakukan untuk melaksanakan amanat PP no 19 di atas?

Pengertian,Fungsi dan Prosudure Ev.Pembelajra.


Pengertian, Fungsi dan Prosedur Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajarana dalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi elektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5.  Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul  dalam perencanaan
2. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai  kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.


C.Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

1. Evaluasi program pembelajaran
Evaluais yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis
besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam  melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek :
1. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain
materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output
Evaluasi Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal
3. Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat